Lembar Persiapan Menyuluh atau biasa disebut LPM adalah lembar yang
sudah populer bagi sebagian para penyuluh pertanian. LPM merupakan
ikhtisar materi penyuluhan yang akan di berikan kepada para petani.
Penggunaan LPM sangat membantu para penyuluh dalam proses penyampaian
informasi agar dapat mencapai tujuan yang di harapkan. Materi LPM di sesuaikan dengan kebutuhan di lapangan, komoditi dan permasalahan-permasalahan yang terjadi di lapangan.berikut contoh LPM.
LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH
NAMA
: Benny
Nurmansyah, S.P
WAKTU
: 90 Menit
JUDUL
MATERI : Teknis Aplikasi
Pestisida Organik pada tanaman Hortikultura
T
I
K
: Mengetahui Cara Aplikasi Pestisida
Organik pada tanaman Hortikultura
METODA
: Ceramah,
Diskusi dan Demontrasi Cara
HARI/
TANGGAL :
ALAT
& BAHAN : Pestisida
Organik, Air, Hand Prayer, Tanaman Hortikultura
SASARAN : Petani Hortikultura
PEMBAGIAN
WAKTU :
No
|
Waktu
|
Kegiatan
|
Alat
Bantu
|
I
|
10
Menit
|
-
Pendahuluan
Persiapan alat & bahan
-
Mengarahkan judul/materi
|
-
Menyiapkan alat & bahan
-
Menyampaikan judul/materi
yang akan disampaikan
|
II
|
60
Menit
|
-
Materi
Menjelaskan judul materi
Menjelaskan
Manfaat dan keunggulan Pestisida Organik
Menjelaskan
cara penggunaan Pestisida Organik
-
Tanya jawab
|
-
Menjelaskan teknis membuat
Larutan Pestisida organik
dengan dosis Yang tepat
-
Waktu bagi para peserta
untuk bertanya dan penyuluh
menyiapkan petanyaan
seputar materi
|
III
|
20
Menit
|
-
Penutup
Evaluasi
Penugasan
Penutup/ kesimpulan
Penegasan
|
Setelah
melakukan penyuluhan lebih dari 30%
Menanyakan
kembali, menjelaskan materi
Menjelaskan
kesimpulan materi
|
Ka. BP3K Kec. .........................
WKPP , Maret
2013
M A T E R I
Secara umum pestisida organic atau nabati diartikan sebagai
suatu pestisida yang bahan dasarnya adalah tumbuhan Pestisida nabati relatif
mudah dibuat dengan bahan dan teknologi yang sederhana. Bahan bakunya yang
alami/nabati membuat pestisida ini mudah terurai (biodegradable) di alam
sehingga tidak mencemari lingkungan. Pestisida ini juga relatif aman bagi
manusia dan ternak peliharaan karena residunya mudah hilang.
Pestisida nabati bersifat “pukul dan lari” (hit and
run), saat diaplikasikan, akan membunuh hama saat itu juga dan setelah hamanya
mati, residunya akan hilang di alam. Dengan demikian produk terbebas dari
residu pestisda sehingga aman dikonsumsi manusia. Pestisida nabatimenjadi
alternatif pengendalian hama yang aman dibanding pestisida sintetis. Penggunaan
pestisida nabati memberikan keuntungan ganda, selain menghasilkan produk yang
aman, lingkungan juga tidak tercemar.
Pestisida organik ini mampu mengatasi dan mengusir hama
perusak tanaman pertanian dan perkebunan umumnya seperti kutu, ulat, belalang
dan sebagainya
B. Manfaat dan Keunggulan
Beberapa manfaat dan keunggulan pestisida alami, antara
lain:
1. Mudah
terurai (biodegradable) di alam, sehingga tidak mencemarkan lingkungan ( ramah lingkungan).
2.
Relatif
aman bagi manusia dan ternak karena residunya mudah hilang.
3.
Dapat
membunuh hama/penyakit seperti ekstrak dari daun pepaya, tembakau, biji mahoni,
dsb.
4.
Dapat
sebagai pengumpul atau perangkap hama tanaman: tanaman orok-orok, kotoran ayam
5.
Bahan yang digunakan nilainya murah serta tidak sulit
dijumpai dari sumberdaya yang ada di sekitar dan bisa dibuat sendiri
6. Mengatasi kesulitan ketersediaan dan mahalnya harga
obat-obatan pertanian khususnya pestisida sintetis/kimiawi.
7. Dosis yang digunakan pun tidak terlalu mengikat dan beresiko
dibandingkan dengan penggunaan pestisida sintesis. Penggunaan dalam dosis
tinggi sekalipun, tanaman sangat jarang ditemukan tanaman mati
8.
Tidakmenimbulkan
kekebalan pada serangga
Cara aplikasi Pestisida Organik:
1. Mempersiapkan alat dan bahan
a. Alat : Alat
semprot (Hand Sprayer)
b. Bahan : Pestisida organic
(Pestona), Air
2. Cara Kerja
a. Campurkan 5-10 cc Pestona kedalam 1
ltr air
b. Aduk larutan hingga merata
c. Masukkan larutan kedalam handsprayer
d. Semprotkan ketanaman secara merata
minimal 3 kali penyemprotan/ musim
e. Penyemprotan sebaiknya dilakukan
pada sore hari
SINOPSIS
Penggunaan
pestisida khususnya untuk mengendalikan hama yang menyerang tanaman saat
ini masih menimbulkan dilema. Penggunaan pestisida khususnya pestisida
sintetis/ kimia memberikan keuntungan secara ekonomis, namun dapat mendatangkan
kerugian diantaranya adalah residu yang tertinggal tidak hanya pada tanaman,
tapi juga air, tanah dan udara dan penggunaan terus-menerus akan mengakibatkan
efek resistensi dari berbagai jenis hama.
Penggunaan
pestisida kimia di Indonesia telah memusnahkan 55% jenis hama dan 72 % agens
pengendali hayati. Oleh karena itu diperlukan pengganti, yaitu pestisida yang
ramah lingkungan. Satu alternatif pilihan adalah penggunaan pestisida hayati
yang berasal dari tumbuhan. Pestisida nabati adalah salah satu pestisida yang
bahan dasarnya berasal dari tumbuhan. Tumbuhan mempunyai bahan aktif yang
berfungsi sebagai alat pertahanan alami terhadap pengganggunya. Bahan pestisida
yang berasal dari tumbuhan dijamin aman bagi lingkungan karena cepat terurai di
tanah dan tidak membahayakan hewan, manusia atau serangga yang bukan sasaran.
Penyuluh Pertanian Lapangan sebagai pendamping petani, seyogyanya dapat
menyebarkan informasi teknologi terkini yang dapat menjawab keluhan dan
memenuhi kebutuhan petani dilapangan, salah satunya dengan cara
menginformasikan manfaat dan cara penggunaan pestisida organic kepada para
petani.
Ka. BP3K Kec. ............................
.........................., Maret
2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar